"Hai guys! Tomorrow we'll practice in ATC. Don't forget to prepare and tomorrow morning we'll breakfast first and after that we go to Carrington" ucap Mrs Jane salah satu staff chevrolet.
Perkataan Mrs Jane membuatku menggangguk dan mulai memikirkan apa saja yang harus aku persiapkan untuk latihan besok. Tak membutuhkan waktu lama, selesainya kami makan malam, aku segera menaiki lift menuju ke kamarku dan langsung menyiapkan semuanya. Ku masukkan celana training panjang, kaos, sepatu bola, kaos kaki, alat mandi, handuk, dan baju ganti ke dalam goodie bag.
Keesokan harinya setelah kami sarapan, tepat pukul 7 bus kami melaju ke Carrington. Seluruh peserta kompak mengenakan kaos hitam chevrolet dan masing-masing dari kami membawa goodie bag yang sama.
Perjalanan dari hotel menuju ATC (Aon Training Complex) ternyata membutuhkan waktu 1,5 jam (lama juga yaa). Hal itulah yang membuat kami sedikit merasakan kantuk dan tak sedikit diantara kami pun sudah ada yang tertidur.
Perjalanan yang lumayan panjang ini membuatku ingin tertidur juga, tetapi karena pemandangan diluar jendela yang sungguh amat disayangkan jika dilewatkan begitu saja. Aku mulai menyibukkan diri dengan mendengarkan mp3 dari handphone untuk mengusir rasa kantukku.
Bus kami melewati tol antar kota dan melintasi daerah pedesaan yang benar2 sangat hijau dan asri. Tidak banyak rumah-rumah warga disekitar, di dominasi oleh perkebunan, pepohonan dan tanah lapang yang dihuni oleh hewan ternak seperti domba, rusa, sapi, dan kuda.
Bus kami melewati tol antar kota dan melintasi daerah pedesaan yang benar2 sangat hijau dan asri. Tidak banyak rumah-rumah warga disekitar, di dominasi oleh perkebunan, pepohonan dan tanah lapang yang dihuni oleh hewan ternak seperti domba, rusa, sapi, dan kuda.
Tak banyak kendaraan yang lewat saat itu, mengingat lokasi yang kami tuju benar-benar jauh dari kota.
"The training ground is very long access road and very secure. Bless you guys for being given the opportunity to enter the area. Enjoy and show your spirit when practicing later" ucap Mrs Jane, yang aku yakini tidak semua penghuni bus ini mendengarnya hehe.
Bus yang kami tumpangi mulai memasuki area ATC, jalan yang terdiri dari satu jalur dengan pintu keluar dan pintu masuk yang terpisah serta dikanan kiri jalan terdapat pepohonan dan rerumputan yang terbilang lebat dan terawat.
Bus kami berhenti sejenak sebelum memasuki gerbang utama ATC. Petugas security yang berjaga sedang mengecek bus yg kami tumpangi saat ini. Beberapa menit kemudian bus kami diperbolehkan untuk masuk ke dalam area.
Halaman luas yang dipadati mobil-mobil yang terparkir rapi , kolam ikan di tengah halaman, dan tulisan Manchester United terpajang diatas kolam menambah kesan waw saat kami melihatnya.
"Amazing" satu kata yang kutujukan untuk ATC saat itu. Benar-benar luas dan bersih.
Suasana gaduh di dalam bus menunjukkan bahwa kami sangat antusias dan tidak sabar ingin segera merasakan rumput ATC hehe..
Bus kami berhenti di depan gedung Manchester United School. Kami turun satu persatu dan berkumpul di halaman sejenak. Di sebelah kiri gedung terdapat lapangan outdoor yang dikelilingi pagar tinggi. Rumput yang sangat hijau, jika dilihat hampir seperti permadani empuk dan nyaman hehehe.
Gedung yang akan kami masuki ini memang bukan gedung utama yang dipakai pemain united untuk berlatih, melainkan tempat untuk melatih para akademi united. Pemain utama united menggunakan gedung lain yang berada diseberang gedung ini. Tentu saja kami tidak diijinkan memasuki gedung utama, walaupun demikian kami sudah amat bersyukur bisa menginjakkan kaki di area ini. Area yang sama dengan para pemain united berlatih.
Memasuki gedung ATC School kami disambut oleh para staff yang nantinya akan mendampingi kami saat latihan. Dinding bercat putih mendominasi lobi gedung, sofa merah yang terletak di ujung ruangan, plakat peresmian ATC juga terpasang didinding sebelah pintu utama.
Aku berjalan memasuki lorong panjang yang dikanan kiri dinding terdapat poster para legenda united seperti Bryan Robson, Sir Bobby Charlton, David Beckham, Ryan Giggs dsb. Ruang ganti pemain juga terletak di bilik kanan dan kiri sepanjang lorong tersebut.
"Iffa please go to female changing room in no 6 from here" ucap Mrs Jane kepadaku.
"Oke Mrs..thankyou". Jawabku kepadanya.
Aku sengaja berjalan pelan saat itu karena ingin melihat sekeliling dalam gedung ini hehe. Setelah puas berkeliling aku pun memasuki ruang ganti untuk wanita. Menyapa teman-temanku yang sudah lebih dulu berada disana.
"Hello everybody?? are you ready for practice today?" tanyaku kepada mereka.
"Hello iffa, of course ! i'll show my best for practice today. Fighting !" jawab Natalie dengan semangat.
Aku, Natalie, Reem, Giggs, dan Nana sedang bersiap-siap. Mengenakan kaos kaki dan sepatu bola sambil membicarakan tentang keahlian mereka dibidang sepakbola.
Diantara kami hanya aku yang tidak berbakat dalam urusan menendang bola hehe. Aku berkata jujur kepada mereka kalau aku tidak bisa bermain bola.
"I'll teach you dear..don't worry. Playing football is very fun". Kata Reem saat itu.
Reem pemain bola wanita profesional di negaranya Lebanon. Dia seorang striker murni di timnya. Sudah cantik, baik, dan bertalenta seperti itulah dia.
"thank you so much my bestie. You're amazing player". Pujiku padanya.
Setelah semua peserta berkumpul, dibukalah gerbang indoor oleh salah satu staff. Dan kami pun memasuki ruangan tersebut.
Pertama kalinya aku menginjakkan kaki di atas rumput mewah ini. Mendudukan diri di atas lapangan dan memegang rumput tersebut. Sekilas setelah saya pegang tidak berasa seperti rumput tapi seperti karpet gaes. Bener-bener empuk banget.
Pertama kalinya aku menginjakkan kaki di atas rumput mewah ini. Mendudukan diri di atas lapangan dan memegang rumput tersebut. Sekilas setelah saya pegang tidak berasa seperti rumput tapi seperti karpet gaes. Bener-bener empuk banget.
Luar biasa ! Indoornya benar-benar luas banget. Entah berapa ukurannya yang jelas mungkin seukuran lapangan bola 3x lipatnya. Tersedia beberapa gawang yang berdiri di tengah dan dipinggir lapangan. Di atas juga terdapat balkon berpagar kaca yang tentunya siapapun dapat menyaksikan kegiatan di bawah lapangan dari atas sana.
Kami disuruh berkumpul ditengah lapangan untuk diberi pengarahan. Beberapa pelatih profesional dari MUFC akan melatih kami. Sungguh suatu kehormatan bisa dilatih oleh mereka. Perkenalan pun dimulai, aku lupa siapa saja namanya, hanya satu yang aku ingat yaitu Coach Andi karena beliau yang melatih timku.
Para coach memimpin kami untuk pemanasan terlebih dahulu. Aku masih mengingat betul gerakan-gerakan itu. Tak hanya pemanasan, kami juga diberi game untuk mengasah kekompakan, seperti membentuk tim secara tiba-tiba setelah sebelumnya kami disuruh berlari. Peluit ditiup tanda kami harus membentuk sebuah tim, dimulai dari 2 anggota sampai 11 anggota.
Game berlanjut dengan peserta harus menggendong peserta yang lain. Hal ini cukup membuatku geli, masak iya aku harus digendong sama cowok? Walaupun itu hal wajar disana, tapi tidak bagiku hehe. Aku berlari menghampiri temanku dari Korea Selatan bernama Nana. Tanpa aku beri tahu dia paham tujuanku menghampirinya. Dia langsung menggendongku dan berlari ke tempat finish. Selanjutnya giliran aku yang menggendongnya.
Setelah itu ada game untuk dua orang, dimana kedua orang tersebut saling membelakangi dan bola diletakkan dibawah kami dan kami harus berebut bola setelah mendapat aba-aba dari pelatih. Aku memainkan game ini bersama dengan Nana. Dengan skor akhir 3-2 yang dimenangkan oleh temanku wkkwkw.
Pelatih memberikan perintah bagi yang kalah diharuskan untuk push up sebanyak 10 kali.
What the hell.. 😂
Aku pun asal melakukan push up, karena aku memang tidak kuat untuk melakukan hal itu. (Bodo amat dah kalau diketawain wkwkwk).
aku sudah cukup dibuat kelelahan hanya karena beberapa game, padahal kegiatan sebenarnya belum dimulai. 5 menit setelah istirahat kami mulai dibentuk menjadi beberapa kelompok.
Aku bersama tim kami akan dilatih oleh Mr Andi. Berperawakan tinggi, berkulit putih dan berkepala botak. Beliau sangat ramah dan baik terutama denganku, karena aku wanita satu-satunya didalam tim. Setiap tim terdiri dari beberapa negara dan aku terpisah oleh teman-temanku dari Indonesia. Tapi tak mengapa, dengan begitu aku lebih akrab dengan yang lain.
Latihan pun dimulai, coach Andi memberi pengarahan apa saja yang harus kami lakukan. Mendribiling bola sampai ketengah kemudian di oper ke teman sebelah. Passing jauh sambil berlari, mengoper bola dengan dribling zigzag, dsb entah apa namanya hahaha yang jelas benar-benar membuatku kelelahan.
"Are you oke iffa ?" tanya coach Andi kepadaku. Sebelumnya beliau sempat menanyakan nama padaku.
"I'm not oke Coach" jawabku jujur.
Lemah? Iya. Mengingat aku punya riwayat Hepatitis yang membuatku tidak boleh terlalu capek. Tentu saja aku tidak mengatakan alasan kenapa aku sudah tidak kuat lagi untuk latihan.
Melihatku yang terihat pucat, Coach Andi memberikanku sebotol air dingin dan menyuruhku untuk istirahat sejenak. (Beliau sangat perhatian padaku hihi).
Tidak enak juga kalau berlama-lama istirahat. Akhirnya kupaksakan untuk bergabung lagi dengan mereka. Latihan terus berlanjut sampai peluit dari tengah lapangan berbunyi menandakan training berakhir dan dilanjutkan untuk bertanding sepakbola.
Oh My God, ternyata pembantaian fisik belum berakhir.
Tibalah saatnya timku bertanding, di babak pertama aku hanya sebagai cadangan wkkww. Tapi di babak kedua aku bermain hampir lama lhoo (hihi). Aku memilih posisi defender, karena menurutku menjadi defender tidak membutuhkan banyak tenaga untuk berlari wkkwkw. Tapi ternyata aku salah, karena disaat tim lawan menyerang, aku mati-matian untuk menghadang mereka agar tidak menerobos di lini belakang dan mencetak gol.
Peluit pun berbunyi, pertanda pertandingan sudah berakhir. Dengan amat sangat kecewa tim kami kalah dengan skor 3-2 huhu (kalah lagi kalah lagi 😂).
Sebelum pelatih mengakhiri kegiatan training, kami diberi beberapa pengarahan untuk pertandingan Chevrolet Fan Cup esok hari. Kami sangat berterima kasih kepada para pelatih yang sudah memberikan kami kesempatan untuk merasakan di training langsung oleh pelatih profesional dari MUFC di tempat yang eksklusif ini. Tak lupa kami berfoto bersama dengan para pelatih. Cekrek cekrek 😂
Para peserta diberi waktu untuk membersihkan diri. Aku memutuskan untuk tidak mandi karena ingin memanfaatkan waktu untuk berkeliling di sekitar dan juga selesai training kami tidak ada kegiatan jadi bisa mandi di hotel nanti.(Tenang, aku gak bau kok wkkwkw).
Aku menuju pintu belakang dan mengintip disela pintu yang terbuka setengah itu. Kupandangi luasnya lapangan outdoor itu. Aku membayangankan para pemain united sedang melakukan latihan di lapangan outdoor ini. Namun saat itu lapangan terlihat sepi. Yaah mereka tidak sedang latihan.
Panggilan dari Mrs Jane yang mengharuskan kami untuk bergegas keluar dari ATC. Kami berkumpul di depan halaman, sembari menunggu bus datang aku berfoto bersama teman-teman di depan ATC School ini.
Temanku mendengar kabar kalau 2 bus yang terparkir di depan gedung utama diseberang sana adalah bus yang nantinya akan dipakai oleh pemain united menuju ke bandara untuk bertolak ke Stockhlom, mengingat lusa mereka akan bertanding di final UEL melawan Ajax.
"Otomatis mereka ada di ATC ini dong" ucapku dengan semangatnya.
"Otomatis mereka ada di ATC ini dong" ucapku dengan semangatnya.
Bus kami datang dan kami diburu-buru untuk segera masuk ke dalam bus. Setelah semua peserta masuk tiba-tiba temanku yang bernama Yaseen berteriak.
"Luke Shaw ! Luke Shaw !"
"Baily..look at that all. They enter the bus" ucap Yaseen.
(Sayang seribu sayang aku belum sempat memfoto mereka. Karena mereka sudah buru-buru memasuki bus)
Seketika kami berhamburan mengintip ke kaca bus kami untuk melihat mereka. Dan benar saja Wazza keluar dari gedung dan memasuki bus yang dikatakan temanku sebelumnya. Rasanya ingin turun dari bus ini dan berlari menghampiri mereka kesana.
Namun pihak Chevrolet tidak memperbolehkan kami untuk turun dari bus. Akhirnya bus kami melaju dan melewati bus pemain united. Dan nihil, kami tidak bisa melihat mereka dari kaca jendela. Hiks hiks pupus sudah harapanku bertemu mereka.
Bus kami mulai melesat melewati gedung utama ATC. Tentunya dengan protes kami semua yang meminta bus di stop.
Bus kami akhirnya keluar dari ATC. Yah ternyata waktu cepat berlalu. Padahal betah banget lho kita disini. Udaranya sejuk banget terus nyaman. Jadi gak mau pulang sebenernya.
Goodbye AoN Training Complex, thanks for the best moment.
Untuk tambahan nih....
Manchester United memang merancang AON Training Complex sebagai markas besar. Mereka pun membuatnya layaknya benteng yang susah ditembus. Petugas keamanan menjaga area selama 24 jam penuh. Selain itu, pagar setinggi delapan meter sepanjang 2,4 kilometer mengitarinya. Untuk memastikan semakin sulit diakses ataupun diamati, sekitar 30 ribu pepohonan ditanam di area seluas 440 ribu meter persegi itu.
Video kamera pengawas pun dipasang di setiap titik sehingga seluruh area terawasi total. Bahkan, ada sistem untuk mendeteksi drone yang diterbangkan di sana.Hal itu dibuat untuk mengakomodasi keinginan mantan manajer Sir Alex Ferguson yang mengagas kehadirannya.
Dulu, sebelum memiliki AON Training Complex, Manchester United biasa berlatih di area yang kerap dikenal dengan nama The Cliff. Kondisinya sangat jauh berbeda dibanding AON Training Complex. Wartawan, agen pemain, hingga para suporter bisa ke luar masuk dengan mudah.
Hal itu rupanya membuat Ferguson gerah karena konsentrasi para pemain untuk berlatih bisa terganggu. Selain itu,pihak lawan mudah mengirim orang untuk mengintai persiapan Manchester United. Situasi jelas sangat tidak ideal. Rahasia klub terutama taktik dan strategi yang diterapkan untuk sebuah pertandingan gampang diintip oleh lawan.
Oleh karena itu, Fergie mengusulkan kepada Manchester United agar membangun tempat latihan komprehensif sebagai solusinya. Maka, pada tahun 2000, AON Training Complex didirikan. Namun, Manchester United tidak merancangnya hanya demi privasi. Mereka juga menjadikannya sebagai tempat penggemblengan para pemain.
Walaupun demikian masih ada beberapa pengunjung yang sengaja datang ke ATC hanya untuk menunggui para pemain yang selesai latihan. Pengunjung hanya diperbolehkan menunggu di depan gerbang luar. jika sedang beruntung mereka juga bisa bertemu dengan pemain saat keluar dari area menggunakan mobil. Jika tidak sibuk, biasanya para pemain sengaja menjalankan mobilnya pelan-pelan hanya untuk menyapa fan dan melayani foto bersama serta memberikan tanda tangan untuk para penggemar.
Berminatkah Anda datang ke AoN Training Complex yang super eksklusif ini ??? 😂
Thank you reader tercinta yang sudah setia membaca tulisan2ku. Semoga sedikit mengobati rasa penasaran kalian.
Sebenernya mau aku kasih video tapi gagal mulu pas di upload hehe.
Jangan lupa beri komentar atau pertanyaan kalian, biar aku semangat nulis untuk postingan2 selanjutnya.
-big hug-
@ievhavip
Makasih bnyak sudah memposting.. sudah mengobati keingintahuan saya tentang MU..
ReplyDeleteBONUS ROLLINGAN PERMAINAN LIVE CASINO & SLOT SAMPAI DENGAN 1%
ReplyDelete- Bonus Rollingan Diberikan Kepada Pemain yang Aktif Bermain.
- Bonus Rollingan Diberikan, Dengan Perhitungan Valid Bet x Bonus Rollingan ( 0.5 - 1% )
- Perhitungan Bonus Dihitung Berdasarkan Level Pemain yaitu :
• Regular Member = 0.5%
• Silver Member = 0.6%
• Gold Member = 0.7%
• Platinum Member = 1%
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
✔ WA / TELEGRAM : +6281297392623
#bolavita #promobolavita #judionlinebolavita #bonusbolavita #slotbolavita #judibolavita #bolavitadepobsi #depositbsi